Sabtu, 26 Maret 2016

menggandakan kesabaran

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

setelah beberapa hari nggak ada postingan yang keluar, nihh ada lagi.. yookk dibaca artikel singkatnya tentang KESABARAN.

tabiat jalan dakwah yang sedemikian panjang dan banyak rintangan memang mengharuskan setiap aktivitas dakwah mengenakan pakaian kesabaran yang berlipat. lebih lagi ketika dakwah baru pada tahap awal, cobaan dan hambatan semakin besar.
penekanan masalah kesabaran telah Rasul contohkan sejak memulai langkah langkah awal di Makah. ketika menjumpai Amar bin Yasir yang tengah disiksa Banu Maksum, sehingga Yasir dan Sumayyah terbunuh dan pula kedua orang tua Ammar terbunuh, Beliau mengatakan : "bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya surga telah dijanjikan kepada kalian!"
sabar ini mendapat perhatian yang besar didalam Al Quran, disebutkan sekitar 90 tempat dalam berbagai ayat. tampaknya begitu urgen posisi sabar dalam kehidupan keseharian, sehingga banyak sekali keutamaan kaum yang sabar. bahkan Allah juga telah menjanjikan pahala yang tiada batas kepada mereka yang sabara "Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabar sajalah yang diucukupkan pahala mereka tanpa batas" (Az Zumar 39 : 10)

berbagai keutamaan sabar menjadi pendorong yang kuat bagi setiap muslim untuk merealisasikannya dalam kehidupan. apalagi melihat kecenderungan dunia Islam pada akhir-akhir ini. fitnah terkadang masih tersebar tanpa kendali dan sabarlah merupakan kunci menghadapi situasi ini. sebab keadaan ini seringkali memancing seseorang untuk tergesa gesa melangkah tanpa dibarengi perhitungan kesabaran yang matang.

semakin besar bala' yang menimpa, semakin besar pula kebutuhan kesediaan kesabaran. para dai mengalami bala' yang bertingkat tingkat sesuai kadar kemampuannya menahan bencana tersebut. tidak mengherankan jika para nabi Allah adalah orang yang paling berat cobaannya, sebab mereka adalah orang yang paling tinggi kualitas imannya dan sekaligus prima kesabarannya. Rasulullah saw bersabda : "Siapakah yang paling berat cobaannya? Beliau menjawab, para nabi, kemudian orang orang shalih, kemudian yang lebih dekat derahatnya (dengan mereka) dan seterusnya. orang diuji sesuai dengan kualitas agamanya. apabila ia memiliki ketangguhan dalam menegakkan agama, ujiannya semakin bertambah. dan apabila ketaatan pad agamanya sedikit, maka diringankan ujiannya. Ujian itu akan terus menerus menimpa orang orang mu'min sampai ia berjalan dimuka bumi tanpa kesalahan." (Riwayat Ad Darini, dalam musnadnya)

man shabara zhafira :)

0 komentar:

Posting Komentar