Selasa, 29 Desember 2015

Jika Anda Sepertiku, Maka Berubahlah Sebelum Terlambat!

Aku mulai lupa dengan bacaan dzikir pagi dan sore, karena telah lama aku tidak membacanya..

Renungan

Shalat sunat “rawatib” (yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat wajib) telah kuabaikan, tidak tersisa kecuali shalat sunat fajar, itu pun tidak setiap hari..

Tidak ada lagi bacaan Al Quran secara rutin, tidak ada lagi malam yang dihidupkan dengan shalat, dan tidak ada lagi siang yang dihiasi dengan puasa..

Sedekah, seringkali dihentikan oleh kebakhilan, keraguan, dan kecurigaan berdalih denga sikap hati-hati, harus ada cadangan uang, dan puluhan bisikan setan lainnya..

Jikapun ada sedekah itu keluar dari saku, nominalnya sedikit dan setelah ditunda-tunda..

Satu dua hari, atau bahkan sepekan berlalu, tanpa ada kegiatan membaca buku dgn sungguh-sungguh..

Seringkali sebuah majlis berakhir dan orang-orangnya bubar, mereka telah makan sepenuh perut dan tertawa sepenuh mulut, bahkan mungkin mereka telah makan daging bangkai si A dan si B, serta saling tukar info tentang harga barang dan mobil, tapi mereka tidak saling mengingatkan tentang satu ayat, atau hadits, atau faedah ilmu, atau bahkan doa kaffarotul majlis..!

Inilah fenomena zuhud dalam sunnah, berluas-luasan dalam perkara mubah, dan menyepelekan hal yang diharamkan..

Sholat dhuha dan witir hanya sekali dalam sepekan..

Berangkat awal waktu ke jum’atan dan sholat jama’ah; jarang sekali, bahkan hampir tidak pernah..

Berlebihan dalam makanan, pakaian, dan kendaraan tanpa rasa syukur..

Musik selingan dalam tayangan berita dan tayangan dokumenter menjadi hal yang biasa..

Orang seperti ini apa mungkin memberikan pengaruh di masyarakatnya, sedang pada diri dan keluarganya saja tidak..!

Orang seperti ini, apa pantas disebut pembawa perubahan, ataukah yg terbawa arus lingkungan?

Pantasnya, dia disebut penelur prestasi atau penikmat produksi?

Maka, hendaknya kita koreksi diri masing-masing. Semoga Allah mengampuni kita selama ini.

Sebagian ulama mengatakan:

“Tidaklah kepercayaan masyarakat terhadap sebagian penuntut ilmu menjadi goncang, melainkan saat melihat mereka di shaff terakhir melengkapi rakaat shalatnya yang tertinggal”.

Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kita dengan pesan ini.

[Terjemahan dari status berbahasa arab dg sedikit penyesuaian] - Dikirim di GRUP FB oleh Atik Surya Ningsih

Semoga bermanfaat ...

0 komentar:

Posting Komentar