Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ...
senyuman ukhuwah =]
ketemu lagi nih ... heehe, yookk ajak teman yang lain mampir ke blog ukhrowi, untuk menyimak postingan demi postingan yang kami kirim, insyaa Allah tetap ada manfaat dalam pembahasan yang kami berikan ...
langsung aja yakk....
"Jangan sampai doa (permintaan)mu kepada Allah engkau jadikan sebagai sebab untuk mencapai pemberiaan Allah, niscahya akan kurang pengertianmu (ma'rifat)mu kepada Allah, tetapi hendaknya doa mu semata-mata untuk menunjukkan kehambaanmu dan menunaikan kewajiban terhadap Allah"
Abu Nashir As-Sarraj berkata "saya telah bertanyakepada guru-guru tentang apakah kepentingan doa bagi orang yang menyerah bulat kepada Allah ?" jawabannya "berdoa itu ada dua tujuan : Pertama, untuk menghiasi lahir kita dengan doa, sebab doa itu salah satu bagian daripada khidmah kepada Allah, maka ia ingin berbuat demikian. Kedua, berdoa karena semata-mata menurut perintah Allah, sebab faedahnya berdoa itu untuk menunjukkan atau memperlihatkan adanya hajat kebutuhan dan kemiskinan diri dihadapan Allah."
Abul Hasan berkata "janganlah yang menjadi tujuan dari doamu itu tercapainya hajat kebutuhanmu, maka jika demikian berarti engkau terhijab dari Allah, seharusnya tujuan doa adalah bermunajat (berbisik-bisik) kepada Allah yang telah memeliharamu dan menciptakan dirimu. dan bala bencana yang memaksakan engkau berdoa kepada Allah, lebih baik dari menerima nikmat, kesenangan yang melupakan kepada Allah dan menjauhkan diri pada-Nya."
"Bagaimanakah mungkin permintaanmu yang datang belakangan itu dapat menjadi sebab pemberian Allah yang telah diputuskan lebih dahulu ?"
keputusan Allah dalam menentukan peraturan alam ini sudah ditentukan pada zaman azali (sebelum adanya alam ini), termasuk juga segala kebutuhan hajat hidup setiap makhluk hidup, tidak terkecuali manusia, karena itu jangan mengira bahwa seolah-olah Allah lupa terhadap hajat kebutuhanmu, sehingga sekiranya tidak engkau ingatkan mungkin tidak diberi, kalau demikian kepercayaanmu terhadap Allah,berarti benar-benar engkau belum mengenal Allah dalam sifat kesempurnaannya.